Header Ads

Alami Sariawan, Obat Kumur Ternyata Bisa Jadi Obat Mujarab - Kompas.com

kompas.com - Penggunaan albothyl untuk sariawan kini dilarang. Sebagai alternatifnya, obat kumur ternyata bisa digunakan.

KOMPAS.com - sering menimbulkan rasa sakit. Sensasi itu muncul karena adanya luka cekungan yang jika semakin dalam hingga menyentuh saraf sakitnya semakin terasa.

Dalam kondisi perih yang tak tertahankan, obat kumur ternyata bisa menjadi solusi. Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Indonesia, Rahmi Amtha, obat kumur bisa berfungsi sebagai pelapis luka .

Obat kumur memperpendek durasi sariawan dengan membunuh bakteri yang menimbulkan iritasi.

“Ketika iritasi berkurang, sel radang yang muncul juga sedikit. Sel beregenerasi, peradangan berkurang,” ujarnya dalam temu media yang digelar Mundipharma pada Jumat (9/3/2018) di Jakarta.

Obat kumur yang disarankan dipakai salah satunya yang terdapat komposisi povidone-iodine 1 persen. Rahmi menambahkan obat kumur juga harus sudah melewati uji klinis.

Baca juga :

Merry Sulastri, dokter sekaligus Educator and Trainer di perusahaan farmasi Mundipharma, mengatakan, kelebihan povidone iodine adalah mampu menurunkan jumlah bakteri dan virus di rongga hingga 99,4 persen dalam waktu singkat.

Berkumur menggunakan povidone iodine 1 persen sebaiknya hanya selama 30 detik dan jangan sampai tertelan.

“Engga cuma mempercepat sariawan sembuh, tetapi bisa juga mencegah infeksi saluran napas dan salesma. Sariawan pada pasien kanker leukimia yang abis kemoterapi dan radiasi juga berkurang keparahan, insiden, dan durasinya,” kata Merry.

Rahmi melanjutkan, masyarakat juga bisa mengobati sariawan menggunakan multivitamin tapi cara kerjanya berbeda dengan obat kumur antiseptik.

Multivitamin menutrisi jaringan kolagen di dalam mulut, bukan melapisi luka sariawan. Obat lain yang bisa digunakan yakni obat anti-inflamasi sebagai pengurang peradangan dan obat anesthetikum yang memberi efek baal.

“Bisa juga berkumur pakai air garam hangat, rendaman air daun sirih, dan air jeruk nipis. Ini kan bahan antiseptik alami. Namun kan belum diketahui takarannya,” pungkas Rahmi.

Baca juga :  

 

Sumber Berita : kompas.com

No comments

Powered by Blogger.