Dalam Pidato Perpisahannya, Tillerson Peringatkan soal Rusia - Kompas.com
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump merombak kabinetnya dengan melakukan pemecatan terhadap Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.
Trump berdalih memiliki perbedaan pendapat dengan mantan CEO ExxonMobil tersebut terkait kebijakan nuklir Iran.
Pengumuman pemecatan Tillerson terjadi sehari setelah dia menyangkal Gedung Putih tentang insiden mantan agen Rusia di Inggris yang diracuni. Dia menyebutkan, insiden tersebut jelas dilakukan oleh Rusia.
Baca juga : Usai Dipecat, Tillerson Tak Ucapkan Terima Kasih kepada Trump
Dalam pidato perpisahannya di Kantor Kementerian Luar Negeri AS, Washington DC, Selasa (13/3/2018), Tillerson memperingatkan soal pemerintah Rusia.
"Masih banyak pekerjaan untuk menanggapi perilaku dan tindakan menganggu dari pihak pemerintah Rusia," katanya.
Seperti diketahui, Trump selalu menghindari konfrontasi langsung dengan negara pimpinan Vladimir Putin tersebut setelah beredarnya tuduhan bahwa Rusia telah mencampuri pemilihan presiden AS pada 2016.
"Rusia harus memeriksa dengan seksama bagaimana aksinya merupakan kepentingan terbaik bagi masyarakat Rusia dan dunia secara lebih luas," ujarnya.
"Melanjutnya jalan mereka saat ini hanya mengarahkan pada isolasi yang lebih besar, situasi yang tidak diinginkan seorang pun," tambahnya.
Baca juga : Trump soal Pemecatan Tillerson: Kami Sudah Tidak Sepaham
Trump telah menunjuk Direktur CIA Mike Pompe untuk menggantikan Tillerson, dan memilih wakil direktur CIA Gina Haspel untuk mengambil alih posisi Pompeo.
Secara terpisah, Trump menyatakan apresiasinya terhadap kecerdasan Tillerson.
"Rex akan jauh lebih bahagia sekarang," katanya.
No comments