Pelaku Pura-pura Minta Minum Sebelum Habisi Nyawa Meta di Semarang
detik.com - Rekonstruksi pembunuhan ibu rumah tangga di Semarang digelar hari ini. Diketahui kedua pelaku sempat pura-pura minta minum sebelum menghabisi nyawa korban. |
Semarang - Rekonstruksi pembunuhan ibu rumah tangga, Meta Novita Handayani di Semarang digelar hari ini. Diketahui kedua pelaku sempat pura-pura minta minum sebelum menghabisi nyawa korban.
Adegan pertama mempelihatkan pelaku Rifai (24) dan L (15) berboncengan motor. Dua orang tetangga yang sedang berbincang tidak jauh dari rumah korban melihat dua pelaku tersebut. Saksi mengenal L karena dia merupakan mantan asisten rumah tangga korban.
Adegan berikutnya berlangsung seperti pengakuan pelaku dan para saksi. Dua pelaku mendatangi korban, Meta dengan dalih meminta minum. Saat korban berjalan ke arah lemari es, pelaku membekap dari belakang hingga korban terjatuh lalu menusuk korban beberapa kali menggunakan pisau yang disimpan di celana.
"Aksi pembunuhan antara adegan 21 sampai 22. Korban sebelumnya dibekap kemudian ditusuk," kata Kapolsek Ngaliyan, Kompol Doni di lokasi kejadian, Perumahan Permata Puri Bukit Delima Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Senin (12/3/2018).
L kemudian lari meninggalkan lokasi lebih dulu sedangkan Rifai menarik korban yang tidak bernyawa ke kamar. Ternyata setelah itu Rifai membekap anak korban yang masih berusia 7 tahun dengan guling.
Ketika itu tetangga korban melihat dan berteriak. Datanglah 4 mahasiswa yang kontrak di sebelah rumah korban. Salah sati mahasiswa, Alal Falah (19) menegur Rifai dan menyelamatkan anak korban.
Empat mahasiswa itu sempat berusaha menghalangi pelaku, bahkan Alal berlari ambil pentungan. Namun pelaku berhasil kabur dengan motornya dengan bertelanjang kaki karena sandalnya tertinggal di lokasi. Saat itu salah satu mahasiswa sempat memotret motor pelaku.
Kompol Doni mengatakan ada 36 adegan dalam reka ulang tersebut. Semua adegan sesuai pengakuan tersangka dan juga diketahui mereka merencanakan aksinya sehari sebelumnya.
Untuk diketahui pembunuhan terjadi 1 Maret 2018 pagi. Rifai tega melakukan itu dengan dalih tidak terima kekasihnya sering dibentak dan disumpahi oleh korban. L menjadi otak aksi tersebut karena menantang Rifai apakah berani membalaskan dendam untuknya.
Teriakan warga yang menyumpahi kedua pelaku terus terdengar sampai reka ulang berakhir dan mereka dimasukkan ke dalam mobil polisi. Sedangkan pihak keluarga korban hanya bisa melihat dari kejauhan di balik garis polisi.
"Wuuu, kui rak (itu dia). Kok tego yo (kok tega, ya)," teriak beberapa warga.
(alg/sip)
Sumber Berita : detik.com
No comments