Seoul - Seorang anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) mengundurkan diri usai dituding melakukan pelecehan seksual. Pengunduran diri ini terjadi saat gerakan antipelecehan seksual
#MeToo tengah marak di Korsel.
Seperti dilansir
AFP, Senin (12/3/2018), Min Byung-Doo (59) sudah tiga periode menjadi anggota parlemen Korsel untuk Partai Demokrat yang kini berkuasa. Dia mengajukan surat pengunduran diri pada Senin (12/3) waktu setempat.
Min menjadi anggota parlemen aktif pertama di Korsel yang mengundurkan diri terkait tudingan pelecehan seksual. Gerakan
#MeToo telah memicu pengunduran diri seorang gubernur aktif dan menyeret seorang pastor di Korsel. Pekan lalu, seorang aktor Korsel tewas bunuh diri usai dituding memperkosa puluhan wanita.
Untuk kasus Min, seorang wanita yang menolak disebut namanya mengaku telah dilecehkan dalam wawancara dengan media online setempat
Newstapa. Wanita ini menuding Min telah menciumnya dengan paksa dan membuka resleting celananya di sebuah karaoke tahun 2008 lalu.
Dalam pernyataannya pekan lalu, Min telah menyangkal tudingan itu. Namun saat itu dia mengaku siap mengundurkan diri jika dia 'melakukan pelanggaran yang tidak disadarinya'.
Min baru bisa resmi mengundurkan diri setelah mendapat persetujuan parlemen Korsel. Pengunduran diri Min ini berpotensi mengurangi jumlah kursi Partai Demokrat yang mendominasi parlemen. Selisih kursi Demokrat dengan oposisi, Partai Liberty Korea, kini hanya tinggal 4 kursi saja.
Sebelum Min, Gubernur Chungcheong Selatan, Ahn Hee-Jung, mengundurkan diri setelah dituding memperkosa sekretarisnya beberapa kali. Ahn yang awalnya membantah, akhirnya meminta maaf kepada korban dan publik.
Gerakan #MeToo yang marak di Hollywood, mulai mencuat di Korsel setelah seorang jaksa di Seoul pada Januari lalu mengaku pernah mengalami pelecehan seksual oleh atasannya. Pengakuan itu disampaikan lewat tayangan langsung di televisi Korsel.
Pengakuan dari korban pelecehan seksual secara terang-terangan tergolong langka di Korsel. Selama ini kebanyakan korban justru dipermalukan publik dan di-bully. Namun sejak saat itu, gelombang pengakuan dari berbagai korban pelecehan seksual bermunculan di Korsel.
Presiden Korsel Moon Jae-In telah mendorong penegak hukum untuk menyelidiki setiap klaim pelecehan seksual yang muncul ke publik.
(nvc/rna)
No comments