Siapapun Tak Bakal Menyangka Kalau Motor Ini Honda CBR 250
liputan6.com - Honda CBR 250 terlahir sebagai motor bergaya sport tulen. Tapi di tangan rumah modifikasi Puspa Kediri, sosok CBR 250 diubah total. |
Liputan6.com, Jakarta - Honda CBR 250 terlahir sebagai motor bergaya sport tulen. Tapi di tangan rumah modifikasi Puspa Kediri, sosok CBR 250 diubah total.
Ya, bengkel spesialis motor old school itu menyulap sepeda motor modern sport menjadi sebuah tracker berkelir hijau. Sebenarnya, gaya ini lebih tepat disebut boardtracker karena tampilannya yang rebah. Ubahan tersebut membuat motor ini tak lagi bernuansa sport racing.
Terang saja, sisanya sulit dicari karena anak-anak workshop Puspa Kediri yang berlokasi di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, ini cuma mencomot bagian mesinnya.
"Ini dari Honda CBR 250 cc tahun 2014, tetapi rangka dan semuanya kami ganti. Rangka sendiri kami buat dari (pipa) seamless," ujar Aya Sofia, orang yang berada di balik penggarapan motor ini.
Sesusah apa menggarap Honda CBR 250 cc yang modern itu jadi motor klasik? Ini dia tantangannya.
Tim Puspa Kediri mengaku memutar otak supaya bagian modern pada motor ini tertutupi. Bahkan, biar lebih old school, sistem injeksi dipensiunkan dan diganti dengan karburator.
"Karena model mesinnya tipe sport, tetapi yang diinginkan kan gaya klasik. Itu susah banget. Kalau mesin klasik digarap jadi klasik kan enak. Kalau sport dibikin klasik putar otak juga jadinya," kata dia.
Akhirnya, lampu proyektor di depan dibikinkan casing supaya tidak terlalu terlihat modern. Lalu, mereka membuat cover radiator dengan memanfaatkan bahan aluminium.
"Pengerjaan tangki juga agak lumayan sulit soalnya nyesuain sama dimensi mesinnya," tambah dia.
Untuk melengkapi bagian itu, Puspa Kediri memasangkan disk brake depan-belakang produksi Nissin serta ban Avon Speed Master MKII 3.00-21.
Jok-nya merupakan hasil custom dari pelat yang dilapisi busa. Sedangkan knalpot juga custom dengan bahan full stainless stell.
Tertarik dengan modifikasi ini? Buat gambaran, penggarapan boardtracker berkelir hijau yang lebih banyak jadi display di kedai kopi ini menghabiskan bujet Rp50 jutaan.
Sumber: Otosia.com
No comments