Header Ads

Cerita 4 Pemuda yang Berusaha Tangkap Pembunuh Meta di Semarang

detik.com - Terungkapnya pembunuhan ibu rumah tangga di Semarang tak luput dari aksi para saksi yang memergoki pelaku dan berusaha menangkapnya.
Semarang - Terungkapnya pembunuhan ibu rumah tangga di Semarang tidak hanya karena kerja anggota kepolisian. Namun juga berkat 4 mahasiswa yang memotret motor pelaku dan juga mengagalkan pelaku membunuh anak korban. Peristiwa pembunuhan yang terkadi 1 Maret 2018 itu direka ulang siang ini di lokasi kejadian, Perumahan Permata Puri Bukit Delima Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Usai pelaku, Rifai (24) membunuh korban, Meta Novita Handayani, ia membekap anak korban yang berusia 7 tahun dengan bantal. Ketika itu ada ibu-ibu tetangga korban berteriak meminta bantuan karena melihat pelaku. Kemudian seorang mahasiswa yang kontrak di samping rumah korban, Alal Falah (19) datang. Alal masuk ke rumah korban dan melihat pelaku membekap anak korban. Pelaku langsung melepas guling yang digunakan untuk membekap. "Saya halangi, dia bilang dia kenal (dengan anak korban)," kata Alal kepada wartawa di lokasi, Senin (12/3/2018). Tiga teman Alal datang yaitu Suprobo Ahmad, M Andre Fernanda, dan Yunus Efendi. Alal kembali ke kontrakan mengambil pentung sedangkan Suprobo dan lainnya berusaha menghalangi pelaku. "Saya berusaha mencegah, saya suruh dia diam," kata Suprobo. Pelaku ternyata berusaha kabur dan lari bertelanjang kaki menuju motornya. Andre pun dengan cepat mengarahkan kamera ponselnya ke arah pelaku sebelum tancap gas. "Saya potret karena mencurigakan," kata Andre. Para mahasiswa itu kemudian masuk ke kamar korban dan mendapati korban tergeletak tak bernyawa di lantai. Polisi kemudian datang setelah mendapat laporan. "Foto (pelaku saat kabur) saya berikan ke kepolisian," ujar Andre. Foto pelaku lengkap dengan plat nomor kendaraanya itu sempat viral. Selain itu keterangan saksi lain yang mengaku mengenal kekasih Rifai yaitu L (15) juga tersebar di media sosial. Keduanya sempat mondar-mandir dengan motor sebelum melakukan aksinya. Dua hari berikutnya, salah seorang warga Banyumanik melihat orang tersebut berboncengan motor dengan dua orang lainnya menggunakan ojek dan melapor ke kepolisian setempat. Mereka pun ditangkap. Dari keterangan yang diperoleh, ternyata otak aksi pembunuhan adalah L yang menantang Rifai membalaskan dendamnya. L mengaku ketika bekerja sebagai pembantu korban sering disumpahi. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji sebelumnya sempat menyampaikan terimakasih kepada masyarakat yang memberikan informasi kepada petugas sehingga pelaku cepat tertangkap. (alg/sip)
Sumber Berita : detik.com

No comments

Powered by Blogger.